Sabtu, 25 Mei 2013

ARTIKEL BAHASA INDONESIA


Bahasa Indonesia untuk Siswa Bodoh, Bahasa Inggris untuk Siswa Pintar

          Sebanyak 64,5% dari 154.049 siswa SMA/MA yang tidak lulus Ujian Nasional harus mengulang satu mata pelajaran. Ternyata Bahasa Indonesia dan Biologi adalah mata pelajaran yang paling banyak diulang oleh siswa, kata Mendiknas Muh. Nuh (SM, 27 April 2010).
            Selain itu banyaknya siswa SMP di Jawa Tengah yang tak lulus Ujian Nasional hasilnya cukup mengejutkan banyak kalangan masyarakat karena sangat Ironis melihat sebagian besar diantara siswa yang lulus Ujian Nasional tersebut tak lulus pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa Nasional kita (SM, 17 Mei 2010).
            Apakah sudah tidak penting lagi berbahasa Indonesia ? mungkin ini merupakan pendapat sebagian kecil masyarakat yang sudah tidal lagi memiliki jiwa nasionalisme. Bahasa Indonesia yang hanya dipandang sebelah mata berangsur-angsur bangsa ini akan kehilangan jati dirinya. Sementara kenyataan yang terjadi pada negara tetangga kita, Jepang dan China bisa menguasai sebagian perekonomian dunia karena dengan bahasa milik negara mereka sendiri. Bangsa China dan Bangsa Jepang adalah bangsa yang paling jelek dalam berbahasa asing seperti bahasa Inggris. Lain lagi dengan Bangsa Indonesia yang selalu memuja-muja bahasa asing (Inggris) malahan membuat perekonomian negara semakin amburadul, banyak lulusan sarjana menjadi pengangguran dan juga para penegak hukum tidak bisa membaca dengan benar kitab Undang Undang Hukum Perdata/Pidana (KUHP).
            Diperparah lagi, dibeberapa sekolah favorit atau Rintisan Sekolah Berstandart Internasional (RSBI) dalam menjaring siswa baru yang selalu mewajibkann calon siswa bisa berbahasa Inggris dengan baik. Siswa yang tidak bisa berbahasa Inggris dilarang ikut mendaftar ke sekolah RSBI. Dalam proses pembelajaran semua mata pelajaran, RSBI menggunakan komunikasi Bahasa Inggris. Sekolah yang demikian ini menganggap Bahasa Inggris lebih penting daripada Bahasa Indonesia.
            Sekolah yang hanya memilih siswa yang bisa berbahasa Inggris telah melanggar UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. Penggunaan bahasa Asing dalam pendidikan ini merupakan tindakan yang dapat membuat bangsa bisa lebih percaya diri, tetapi akan berakibat menjadi bangsa yang selalu ketergantungan dengan bangsa asing.

            Dengan demikian bahwa Bahasa Indonesia untuk siswa bodoh dan Bahasa Inggris untuk siswa pintar. Akibatnya dibeberapa daerah, banyak siswa yang tidak lulus pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Disampiing itu juga berakibat pada para penegak hukum yang salah dalam memahami arti pasal-pasal dalam kitab atau memang pintar dalam memutarbalikan makna ayat-ayat di dalam kitab UU. yang mestinya pesakitan terlena hukuman, tetapi banyak tersangka yang bebas dari segala sanksi.

0 komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 25 Mei 2013

ARTIKEL BAHASA INDONESIA



Bahasa Indonesia untuk Siswa Bodoh, Bahasa Inggris untuk Siswa Pintar

          Sebanyak 64,5% dari 154.049 siswa SMA/MA yang tidak lulus Ujian Nasional harus mengulang satu mata pelajaran. Ternyata Bahasa Indonesia dan Biologi adalah mata pelajaran yang paling banyak diulang oleh siswa, kata Mendiknas Muh. Nuh (SM, 27 April 2010).
            Selain itu banyaknya siswa SMP di Jawa Tengah yang tak lulus Ujian Nasional hasilnya cukup mengejutkan banyak kalangan masyarakat karena sangat Ironis melihat sebagian besar diantara siswa yang lulus Ujian Nasional tersebut tak lulus pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa Nasional kita (SM, 17 Mei 2010).
            Apakah sudah tidak penting lagi berbahasa Indonesia ? mungkin ini merupakan pendapat sebagian kecil masyarakat yang sudah tidal lagi memiliki jiwa nasionalisme. Bahasa Indonesia yang hanya dipandang sebelah mata berangsur-angsur bangsa ini akan kehilangan jati dirinya. Sementara kenyataan yang terjadi pada negara tetangga kita, Jepang dan China bisa menguasai sebagian perekonomian dunia karena dengan bahasa milik negara mereka sendiri. Bangsa China dan Bangsa Jepang adalah bangsa yang paling jelek dalam berbahasa asing seperti bahasa Inggris. Lain lagi dengan Bangsa Indonesia yang selalu memuja-muja bahasa asing (Inggris) malahan membuat perekonomian negara semakin amburadul, banyak lulusan sarjana menjadi pengangguran dan juga para penegak hukum tidak bisa membaca dengan benar kitab Undang Undang Hukum Perdata/Pidana (KUHP).
            Diperparah lagi, dibeberapa sekolah favorit atau Rintisan Sekolah Berstandart Internasional (RSBI) dalam menjaring siswa baru yang selalu mewajibkann calon siswa bisa berbahasa Inggris dengan baik. Siswa yang tidak bisa berbahasa Inggris dilarang ikut mendaftar ke sekolah RSBI. Dalam proses pembelajaran semua mata pelajaran, RSBI menggunakan komunikasi Bahasa Inggris. Sekolah yang demikian ini menganggap Bahasa Inggris lebih penting daripada Bahasa Indonesia.
            Sekolah yang hanya memilih siswa yang bisa berbahasa Inggris telah melanggar UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. Penggunaan bahasa Asing dalam pendidikan ini merupakan tindakan yang dapat membuat bangsa bisa lebih percaya diri, tetapi akan berakibat menjadi bangsa yang selalu ketergantungan dengan bangsa asing.

            Dengan demikian bahwa Bahasa Indonesia untuk siswa bodoh dan Bahasa Inggris untuk siswa pintar. Akibatnya dibeberapa daerah, banyak siswa yang tidak lulus pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Disampiing itu juga berakibat pada para penegak hukum yang salah dalam memahami arti pasal-pasal dalam kitab atau memang pintar dalam memutarbalikan makna ayat-ayat di dalam kitab UU. yang mestinya pesakitan terlena hukuman, tetapi banyak tersangka yang bebas dari segala sanksi.

0 komentar on "ARTIKEL BAHASA INDONESIA"

Posting Komentar